HASIL KERJASAMA BUMI HIJAU CENTER DENGAN KEMENDIKBUDRISTEK TERBANGUN EKOSISTEM DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN

06 September, 2023

HASIL KERJASAMA BUMI HIJAU CENTER DENGAN KEMENDIKBUDRISTEK TERBANGUN EKOSISTEM DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN

Memperoleh Penghargaan dari Kemendikbudristek RI, setelah Bumi Hijau Center menjalankan amanah kerjasama Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)  Jenjang PAUD dengan Kemendikbudristek RI yang ber-MoU mulai Tahun 2021 hingga sekarang untuk wilayah di Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang sejak 2021, ucap Sunari Direktur Bumi Hijau Center di Kantor Pusat Bumi Hijau Center yang didampingi Tim Fasilitator dan Maratus Salimah Manajer Operasional Bumi Hijau Center. “Kami bangga dan bersyukur dan tentunya menjadi pemacu Bumi Hijau Center untuk terus lebih bergerak ikut bergotong royong memajukan pendidikan secara berkelanjutan”, tambahnya         

Pada kesempatan lain sebelumnya, kata Sunari saat bersama Sugiyono, M.Pd Tim PL POP Kemendikbudristek, Farida Sofiyanti S.E, Kasi PAUD Dinas Pendidikan Kab Situbondo bersama Diah Sevi Yuliana S.Pd Tim Admin, serta Alhayyu Brilliantika S.Pd Manajer Penigkatan SDM dan Pengembangan Bumi Hijau Center berkunjung ke sekolah-sekolah sasaran POP, kegiatan yang sama tersebut dilakukan juga di Kab Bondowoso Bersama Legiyanti M.Pd Kabid Paud & PNF Dinas Pendidikan, dan Para Pengawas TK beberapa waktu yang telah lalu.

Program peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah melalui Program Organisasi Penggerak (POP) sebagai Program Merdeka Belajar Episode 4 Kemendikbudristek tersebut, yang dijalankan dengan pendekatan strategi Pelatihan “Program Sekolah Multi Pengembangan (Sekolah Multi)” berdasarkan evaluasi progres telah berdampak dan dapat membangun ekosistem pendidikan di lingkup sekolah dan kluster sekitarnya, sehingga dalam lingkup kluster lebih luas trend terbangunnya ekosistem dan transformasi pendidikan tengah berproses terjadi, hal ini tentu sangat membanggakan & menggembirakan, imbuhnya.

Amanah tersebut, dijalankan dengan strategi Pelatihan Program Sekolah Multi Pengembangan terhadap 100 sekolah sasaran  yang meliputi 735 kepala sekolah dan guru ditambah 250 sekolah sasaran imbas yang meliputi 1.300-an orang guru, yang oleh Bumi Hijau Center dijalankan dengan melakukan kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kab Banyuwangi, Dinas Pendidkan Kab Situbondo, Dinas Pendidkan Kab Bondowoso, dan Dinas Pendidkan Kab Lumajang, dengan strategi dan metode Pelatihan “Sekolah Multi” tersebut.

Tahun pertama berfokus pada Peningkatan Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah melalui pelatihan luring dan daring serta dikuatkan bimtek pendampingan pengembangan mandiri lapangan dengan penyajian 18 materi kebutuhan esensial sekolah yang bersifat basic dengan 5 muatan (5M) yakni literasi, numerasi, karakter, motivasi, dan gizi guna dapat diimplementasikan diawal dengan target dan harapan dapat berdampak terhadap meningkatnya kompetensi, karakter, dan motivasi kepala sekolah dan guru secara berkelanjutan, lebih lanjut menurut Sunari, “untuk agar kepala sekolah dan guru meningkat kompetensi, karakter, dan motivasinya secara berkelanjutan perlu strategi khusus”, yang akan dimantapkan pada tahun berikutnya.

 Dengan meningkatnya kompetensi dan karakter serta motivasi guru dan kasek tersebut ditargetkan akan lebih dapat menjamin dalam mengatasi permasalahan (krisis) pembelajaran dan kekurangefektifkan penyelenggaraan sekolah, yang target puncaknya adalah dapat berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan atau kompetensi, karakter, dan motivasi siswa, dampak terhadap meningkatnya motivasi orangtua, meningkatnya motivasi publik, serta meningkatnya performa mutu sekolah, dan menjaga konsistensi dampak tersebut tentu akan terus dimantapkan.

Tahun kedua penajaman dan pengembangan materi yang urgen dikuatkan dengan 9 dimensi (9D) bumi hijau dan 5M tersebut, dan me-implementasikan Komitmen Universal dan Berkonstribusi Global melalui strategi dan metode aplikasi online nKT Hijau yang dikembangkan Bumi Hijau Center, serta strategi khusus dengan berbekal 9D-5M diawali dengan a). praktek berkolaborasi dengan sekolah lain sesama Peserta POP, kemudian, b). praktek mendesain inovasi pengembangan pembelajaran dan inovasi pengembangan sekolah hingga memformulakan judul dengan langkah-langkah idealnya, selanjutnya menekankan pada penajaman Materi 1 PSMP yakni c) Perangkat Pembelajaran Berdaya Respons yang berfokus pada IKM serta mendorong agar semua sekolah sasaran POP mendaftar-akses IKM, alhasil Alhamdulillah hingga tahun berikutnya seluruh sekolah sasaran PSMP POP sudah terdaftar IKM dengan kategori Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.

Tahun ketiga menekankan pada pengembangan mandiri masing-masing peserta dan sekolah sasaran PSMP POP untuk d). agar membuat dan men-standarisasi produk-produk inovasi pengembangan pembelajaran dan produk inovasi pengembangan sekolah, dan lebih lanjut bersamaan materi PSMP (Sekolah Multi) dan praktek baiknya diberbagikan melalui e). Program Pengimbasan, dan kemudian diperbandingkan melalui kegiatan f). Program Benchmarking atau studi banding antar sesama Sekolah Penerima Manfaat PSMP POP dengan fokus yang diperbandingkan sebanyak 87 item substansi esensial Sekolah Multi & IKM, setelah itu Produk-Produk inovasi tersebut diuji publik-an melalui g). kegiatan Simposium agar lebih berstandarisasi dan dapat diberbagikan dalam lingkup yang lebih luas, dan pada puncaknya  produk-produk inovasi terbaik tersebut akan diangkat, dan dikuatkan dengan lintas kapasitas dan lintas program merdeka belajar dalam forum h). “Seminar Nasional Produk-Produk Inovasi Pengembangan Pembelajaran dan Inovasi Pengembangan Sekolah PSMP POP dalam memberikan Penguatan terhadap IKM, Kampus Merdeka, dan Penyelenggaraan Sekolah Ideal Berkeunggulan”, beriring dengan itu melaksanakan i). kegiatan Lokakarya Pola Observasi Model “Sekolah Lokus POP Berkelanjutan”, orientasi model Sekolah Lokus POP Berkelanjutan ini berfungsi sebagai sarana Peningkatan Kapasitas Sekolah dan Meng-imbas, serta j). Bimtek POP Berkelanjutan secara luring dan daring.

Lebih dari itu, dengan tekad dan semangat peserta pelatihan Sekolah Multi POP dalam rangka memajukan pendidikan telah sukses berbagi ke sekolah lain, dan akan terus berbagi sehingga peserta yang terhimpun melalui Forum Komunitas Inovator sekolah  dalam Kelembagaan “Sekolah lokus POP Berkelanjutan” dan kluster antar sekolah serta Forum Kemitraan Pemberdayaan Komunitas yang sudah dibentuk tersebut akan terus berproses “mem-produk inovasi pengembangan pembelajaran dan inovasi pengembangan sekolah” yang “tidak hanya untuk mensolusikan krisis pembelajaran dan kekurangefektifan penyelenggaraan sekolah tersebut, tetapi juga merupakan prasyarat untuk meningkatnya kompetensi guru secara berkelanjutan” imbuh Sunari, mengakhiri obrolannya dan berbagi praktek baik pembelajaran dan penyelenggaraan sekolah ideal berkeunggulan Pola Fleksibel-Terstruktur-Berkelanjutan (FTB) kepada sekolah lainnya menjadi pola yang bagus.


0 Komentar

Silakan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar
Kita ikut berkontribusi

Wujudkan komitmen dalam
membangun negeri berperadaban tinggi