KOMITMEN UNTUK
DIRI, INSTITUSI, NEGERI, DAN BUMI
A. Sejarah Singkat
Bumi Hijau Institute sebagai institusi dan organ pelaksana kegiatan Yayasan Bumi Hijau Center yang berbadan hukum dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-01930.50.10.2014, tanggal 25 Mei 2014, awal berdirnya pada 20 Desember 1999 dalam bentuk dan bernama Yayasan Pemberdayaan Indonesia yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat terutama membangun sumber daya manusianya (SDM) yang diharapkan berdaya secara mandiri dalam merespon positif setiap permasalahan yang ada dilingkungannya baik performa fisik maupun non fisik untuk disolusikan secara inovatif sehingga memunculkan pencerahan dan perubahan positif yang bernilai tambah dan berdaya manfaat lebih, pada awal masa ini secara institusi, Yayasan Pemberdayaan Indonesia sempat membantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama unsur lainnya dalam mengatasi Dampak krisis Ekonomi melalui pendampingan masyarakat.
Kemudian dalam perkembangannya lebih memfokuskan geraknya dibidang pemberdayaan lingkungan dan sosial, maka pada 22 Januari 2010 secara kelembagaan berubah menjadi Lembaga Bumi Hijau Center yang praktis bergerak di tataran membangun konsep, kajian dan penelitian serta aksi pemberdayaan masyarakat dibidang perilaku masyarakat, pembangunan masyarakat, sehingga bersama unsur lain sempat membantu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang tergabung dalam Komite Program Pendidikan Wawasan Hutan dan Lingkungan (P2WHL) Kabupaten Banyuwangi, maupun membantu institusi lainnya.
Dalam perjalanannya dimasa ini justru lembaga Bumi Hijau Center menemukan dan menginventarisasi berbagai hal terkait dengan kondisi makro SDM masyarakat, termasuk masyarakat terpelajar-intelektual yang relatif masih perlu sentuhan program pencerahan yang efektif dan universal, yang diharapkan masyarakat secara individu dan bersama-sama, serta setiap Institusi baik bentuk dan level apapun, dapat lebih terbangun kepedulian dan komitmennya atas pembangunan masyarakat berkarakter lingkungan, pembanguna berkelanjutan, dan performa mutu lingkungan sebagai kebutuhan mutlak dan mendasar, .
Lebih lanjut guna proyeksi pengabdian yang lebih luas, maka pada 20 Mei 2014 Lembaga Bumi Hijau Center meningkatkan kapasitas kelembagaannya menjadi Yayasan Bumi Hijau Center, melalui Institusi pelaksananya yakni Bumi Hijau Institute (Institut Bumi Hijau) lebih fokus dalam mempertajam kajian dan fasilitasi dengan mengembangkan model nKT-Hijau sebagai instrument pendekatan yang bersifat solutif universal atas permasalahan makro karakter SDM dan Institusi, dimana tingkat kepedulian-komitmen Individu dan Institusi perlu di-massif-kan, konkrit, dan terukur dalam mensyukuri-menjaga bumi, sebagai variabel utama kesejahteraan dan keharmonisan kehidupan di alam raya.
Sebagai instrument nKT-Hijau secara fundamental ruang gerak substansinya lebih dalam lingkup Pembangunan Bangsa Berkarakter Lingkungan, Pembangunan Berkelanjutan (Pembangunan yang mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan Lingkungan), dan Peningkatan Performa Mutu Lingkungan. Sedangkan sasaran Instrumen nKT-Hijau lebih terhadap perorangan dan setiap institusi, sebagai partner dalam membangun komitmen guna mewujudkan di tiga lingkup terebut. Atau nKT-Hijau sebagai instrument revolusi mental terukur di tiga lingkup tersebut
B. Komitmen Menuju Perubahan Bangsa dengan Pendekatan nKT Hijau
Sumberdaya manusia (SDM) dari mayoritas masyarakat suatu bangsa yang relatif belum bersikap konsisten positif terhadap bumi dan Lingkungan sebagai kebutuhan mutlak dan fundamental yang mendasari hakikat kesejahteraan bagi kehidupan manusia dan mahluk lain, yang hingga kini dihadapkan pada masalah kondisi karakter SDM dalam bersikap tersebut sebagai permasalahan serius yang sangat kita sadari dan maklumi, karena memang banyak faktor yang menjadi penyebabnya.
Disisi lain tak mungkin bila kita membiarkan terus terjadi munculnya berbagai permasalahan bumi/lingkungan hidup/tata kawasan, pembangunan berkelanjutan, pembangunan masyarakat berkarakter lingkungan belum menjadi komitmen, baik disekitar kita, di tingkat nasional, dan belahan bumi lain sebagai akibat dari kondisi karakter SDM tersebut. Anugerah besar berupa Alam semesta dari Yang Maha Kuasa patut kita syukuri dengan bersikap dan berkonstribusi untuk menjaganya dengan filosofi semangat nilai-nilai rahmatan lil alamin, yang dalam konteks nKT-Hijau ini salah satunya sebagaimana semangat yang tertuang pada pakta integritas ke-7 Nilai Baku nKT-Hijau.
Kondisi Yang Dibutuhkan
Pada kondisi masyarakat belum bersikap positif terhadap lingkungan tersebut berdampak pada permasalahan bumi/lingkungan/tata kawasan yang relatif memprihatinkan karena akan terus memunculkan masalah-masalah baru di bumi kita atas ketidaklestarian bumi, dampak buruk dan ketidaknyamanan bagi kehidupan manusia dan mahluk lain.
Selain itu diketahui bahwa terganggunya lapisan ozon akibat pengaruh emisi karbon-efek rumah kaca yang belum konkrit atau belum optimal pengendaliannya melalui berbagai instrumen kebijakan Institusi negara dan komitmen semua, berdampak pada perubahan iklim dan pemanasan global serta dampak yang menyertainya, secara global kini terus berlangsung terjadi proses penurunan bahkan pada tingkatan ancaman terhadap kenyamanan lingkungan- kehidupan.
Dari dua permasalahan besar tersebut, yang paling menjadi permasalahan adalah ketika kondisi karakter SDM tersebut belum menjadi komitmen dan perhatian serius kita bersama, karena disinilah sumber permasalahan utama.
Pencarian solusi yang arif dan fundamental begitu mendesak dan diperlukan untuk dapat menjawab dua permasalahan besar tersebut, baik permasalahan bumi/lingkungan, maupun permasalahan karakter SDM penyebab munculnya permasalahan bumi/lingkungan tersebut.
Anugerah besar dari Allah Swt - Yang Maha Kuasa berupa Bumi dengan segala potensinya patut disyukuri dengan melakukan tindakan-berkonstribusi nyata-berkomitmen, yang diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Bangsa Berkarakter Lingkungan, Pembangunan Berkelanjutan (Pembangunan yang bertumpu pada aspek social , ekonomi, dan lingkungan), serta Upaya Peningkatan Performa mutu Lingkungan
Tanggung Jawab Bersama
Dua permasalahan besar tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak, yakni tanggung jawab setiap orang, maupun setiap institusi Pemerintah dan Institusi Swasta, serta Institusi Masyarakat di lingkup lokal, nasional, maupun internasional.
Sehingga atas hal tersebut setiap kita perorangan dan juga Institusi berkewajiban dan bertanggung jawab, beberapa Undang-undang RI dan hukum internasional yang relevan atas pembangunan manusia, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, Pembangunan ekonomi begitu cukup dalam mengamanatkan. Kata kuncinya agar kita ada upaya untuk melakukan tindakan konkrit, berkomitmen melalui berbuat/berkarya/berbakti/bekerja/berprestasi secara terukur yang berkatagori sederhana ataupun kompleks untuk membangun-merefleksikan diri semakin berkarakter lingkungan, mewujudkan performa lingkungan semakin meningkat mutunya/kelestariannya/daya manfaatnya/nilai tambahnya yang lebih mensejahterakan bagi kehidupan manusia maupun mahluk lainnya di alam semesta secara berkelanjutan.
Solusi Konkrit
Solusi fundamental, konkrit dan efektif dengan penerapan NKt-Hijau sebagai model pendekatan program yang dapat kita komitmenkan bersama, diharapkan setiap individu dan setiap institusi dapat terdorong dan terbangun komitmennya secara nyata dan terukur hingga pada kondisi berkarakter lingkungan atas dirinya dan juga semua personal pada suatu institusi serta masyarakatnya.
Sehingga NKt-Hijau begitu urgen untuk dapat terimplementasikan secara menyeluruh atas perorangan dan Institusi di tingkat lokal, nasional dan global, guna mengatasi dua permasalahan fundamental tersebut.
NKt-Hijau disamping sebagai model pendekatan, juga merupakan bentuk apresiasi atas bakti-jasa-karya-prestasi terhadap mereka baik perorangan maupun institusi yang selama ini sudah komitmen, dan merupakan sarana dorong bagi mereka yang hingga kini relatif belum komitmen.
Komitmen Yang Terukur
Begitu urgennya pengukuran komitmen sebagai bentuk apresiasi terhadap para pihak yakni para praktisi, pemerhati, pelaku, penggiat, individu dalam masyarakat serta pengambil kebijakan dibidang pembangunan masyarakat bekarakter lingkungan (revolusi mental)/lingkungan hidup/pembangunan berkelanjutan yang beraspek social-ekonomi-dan lingkungan/pengupaya mewujudkan meng-hijau-nya bumi sebagai pihak/kelompok yang selama ini sudah komitmen dengan telah melakukan berbagai tindakan nyata bahkan dengan sejumlah prestasi dan karya manfaat telah diwujudkan dan diperjuangkan.
Disisi lain terhadap kelompok yang sebaliknya yakni kelompok relative mayoritas yang selama ini belum komitmen, bahkan sebagian mereka yang relatif cenderung bersikap ekstrim negatif, begitu urgen dan mendesak untuk mengarahkan mereka kedalam suatu sistem edukasi pencerahan dan pembangun karakter, yakni dengan instrumen program nKT-Hijau.
Program Strategis
Karena sifatnya yang dapat memotivasi - meng-edukasi bagi yang belum peduli atau komitmen, serta mengapresiasi terhadap yang selama ini telah konsisten dan komitmen melalui instrument pengukuran komitmen, serta mudah menjangkau sasaran perorangan dan institusi formal-informal di dalam negeri suatu negara dan bersifat universal, serta didukung sistem aplikasi pengukuran yang universal, maka implementasi nKT-Hijau akan bermakna strategis sekali bagi pembangunan bangsa berkarakter lingkungan (revolusi mental yang terukur) dan kebermanfaatan bagi kehidupan dimuka bumi.