19 October, 2024
Shinta Khuzzaimatul Laili
Sebagaimana dimuat koran Jawa Pos Radar Banyuwangi 14/10/24 foto di atas, bahwa UNESCO telah memilih dan memberikan penghargaan kepada Bumi Hijau Center yang masuk The Top Ten UNESCO pada ajang penghargaan “UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development”. Atas komitmen Bumi Hijau Center terhadap Pendidikan dan Keramahan Lingkungan, Organisasi Pendidikan Tertinggi Dunia telah memilih dan memberikan Penghargaan kepada Bumi Hijau Center setelah melalui proses relatif panjang. UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development atau Program Penghargaan UNESCO bidang Pendidikan tingkat Internasional yang berfokus pada Pengembangan Guru, untuk peningkatan pendidikan berkualitas dan pendidikan untuk semua.
Bumi Hijau Center mengintegrasikan pendidikan dan penyiapan generasi Ramah Lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan. Yang patut disyukuri bahwa menurut ketentun UNESCO best praktis para The Top Ten antara lain Bumi Hijau Center akan dimungkinkan penyebaran sebagian substansi atau seutuhnya ke berbagai negara. Pada Kamis-Jumat (3-4/10) kemarin, Bumi Hijau Center menjadi salah satu wakil Indonesia di Place de Fontenoy, markas besar UNESCO yang terletak di Kota Paris, Perancis untuk mempresentasikan programnya. Bumi Hijau Center yang beralamat di Jl. Parastembok No. 1 Jambewangi, Kec. Sempu, Kab. Banyuwangi ini berhasil lolos menjadi The Top Ten bersama institusi-institusi lain dari Bangladesh, Brazil, Togo, Indonesia, Norwegia, Angola, dan China. “Best Practice" kami, The Multi Development School Program atau Program Sekolah Multi Pengembangan dengan fokus program “Building Sustainable School Through Teacher Development” atau “Membangun Sekolah Berkelanjutan Melalui Pengembangan Guru”. ikut berkonstribusi, bergotong royong memajukan Pendidikan Indonesia melalui POP Merdeka Belajar Kemendikbudristek RI, imbuh Sunari Direktur Bumi Hijau Center.
Gotong Royong tersebut, Bumi Hijau Center melakukan dengan semangat mengupayakan "peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan dari kepiawaian guru itu sendiri yang kita bangun melalui pengembangan pembelajaran berbasis inovasi" dengan substansi utama formula 9D+6M yang esensinya menjadi sebuah pola strategi dan metode, sehingga mudah bagi guru untuk menciptakan beragam inovasi-inovasi sederhana pembelajaran yang menjadikan pembelajaran semakin berkualitas dan berdampak terhadap peningkatan kualitas siswa. Dengan metode dan strategi tersebut pada diri seorang guru akan terus terjadi “peningkatan kompetensi berkelanjutan-nya”, dititik fokus inilah esensi nilai dan kedahsyatan mutu pendidikan terjadi. Misi Pendidikan 2030 tak lepas dari muatan pembelajaran esensial kebutuhan siswa yang ada pada formula 6M tersebut, yang merupakan pola pembelajaran untuk pembangunan keberlanjutan, tutur Sunari.
Pada kesempatan lain menurut Mar’atus Salimah Manager Operasional dan Kerja sama Bumi Hijau Center yang sempat ikut hadir di markas besar UNESCO tersebut, bahwa Program Sekolah Multi Pengembangan Bumi Hijau Center yang telah di apresiasi UNESCO sudah menjaring sebanyak 2.035 guru di 5 Kabupaten, pada tahun 2024 dan proyeksi kedepan dikembangkan daya jangkau sasaran program dengan pola daring, luring, dan hibrid, pendampingan di beberapa kabupaten dan provinsi. Para Guru peserta program tersebut akan terus meningkatkan kompetensi melalui strategi pengembangan pembelajaran berbasis inovasi dengan substansi utama 9 dimensi dan 6 muatan pembelajaran kebutuhan esensial siswa, dengan penguatan 18 materi basic kebutuhan esensial guru sebagaimana pada materi program peningkatan kompetensi guru Bumi Hijau Center. Dampak dari program ini telah meningkatkan kompetensi dan motivasi sekitar 24.519 siswa, telah terbentuk 105 komunitas Inovator Pengembang Pembelajaran, telah terjadi kerjasama guru dan wali murid sekitar 24.519 satuan kerja sama ditiga program yakni penerapan Inovasi model pembelajaran MIIT 1), Strategi konsistensi Pemenuhan Gizi siawa 2), dan membangun karakter ramah lingkungan berbasis ide dan aksi siswa 3), Juga terjadi sekitar 16.280 publik atau anggota masyarakat termotivasi progres performa inovasi pengembangan sekolah, menuju sekolah ideal berkeunggulan berkelanjutan atas 382 sekolah, yang merupakan sekolah bersubstansi kategori Green School yang tengah proses difasilitasi Bumi Hijau Center guna menyiapkan lebih dini Pendidikan Agenda 2030, imbuhnya.
0 Komentar